Kuliner Khas Suku Buton
- Kasoami
Salah satu kuliner khas daerah Buton adalah Kasoami, makanan ini berasal dari olahan singkong. Biasanya makanan ini disajikan dengan ikan bakar ataupun ikan masak. Namun, lebih enak apa bila disajikan dengan ikan bakar dan sambal tomat (biasa di sebut colo-colo).
Untuk proses pembuatan
kasoami dimulai dengan pemilihan singkong yang bagus. Setelah
dibersihkan, singkong itu di parut kemudian diperas. Saat pemerasan
dibutuhkan peralatan khusus. Namun, masyarakat umum biasa menggunakan
tangan saja atau dengan bantuan papan. Bantuan peralatan intinya berfungsi untuk bagaimana agar
ubi yang diperas bisa cepat kering.
Setelah dipastikan ubi
sudah kering maka proses berikutnya adalah pengukusan. Media
pengukusan biasanya terbuat dari daun kelapa yang sudah dianyam dan
berbentuk topi seperti piramida/kerucut. Ditambah kacang merah dan
kelapa lalu dimasak dengan cara dikukus, kasoami bisa dikatakan mirip
getuk, namun, berasa tawar dengan sedikit gurih.
Huga-huga |
Kasoami ini ada juga yang berwarna hitam biasa disebut huga-huga. Tampilannya hitam karena singkong yang digunakan dicincang kasar dan dijemur selama berhari-hari, itu lah yang menyebabkan warnanya hitam. Selain itu huga-huga ini dihidangkan dengan taburan kelapa parut. Masyarakat Buton dan Wakatobi menjadikan kedua makanan itu sebagai pengganti nasi.
- Tuli-tuli
Tuli-tuli |
Tuli-tuli merupan kue khas suku Buton yang unik, kue ini berbentuk angka 8. Dimana cemilan ini terbuat dari singkong (biasa disebut kaopi), hampir sama seperti kasoami. Hanya bedanya ini tidak dikukus melainkan dibuatkan adonan yang mana tepung singkong yang telah diparut dan dikeringkan disirami air pana dan diberi beberapa bumbu tambahan, sampai menjadi adonan. Setelah itu dibentuk seperti angka 8, lalu digoreng.
Penyajian tuli-tuli ini bermacam-macam, ada yang menghidangkannya terpisah dengan sambalnya ada pula yang langsung dicampur bersama sambal. Tergantung selera masing-masing.
- Kapusu Nosu
Ternyata bukan saja dari olahan singkong yang menjadi makanan khas Buton, tetapi ada juga yang dari olahan jagung. Seperti kapusu nosu, makanan ini terbuat dari jagung tua, yang terlebih dulu ditumbuk. Setelah ditumbuk kemudian direbus sampai lunak, lalu air rebusan jagung
kemudian dibuang. Sebelum dimasak, campurkan santan kental bersama
jagung. Sambil menunggu proses masak aduk terus dan beri garam
secukupnya. Setelah terlihat mengental, baru diangkat. Kapusu nosu lebih
nikmat disantap bersama ikan kering dan sambal terasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar