Sabtu, 08 November 2014


Tari Mangaru


Tari Mangaru adalah tarian yang ditarikan oleh para lelaki kesatria yang berasal dari Buto. Tari ini merupakan adu uji nyali dan ilmu kebal badan. Tarin ini melambangkan keprkasaan dan keberanian sorang lelaki. Adapun makna dari tarian ini sebagai ungkapan tanda syukur dan kemakmuran juga tentu kejantanan. Dahulu tari ini rutin diadakan setiap kali usai musim panen dalam ritual yang dinamai Bongka a Ta U atau usai lebaran Idul Fitri.

Tari ini adalah tari persembahan terima kasih kepada Tuhan Maha Kuasa atas karunia rahmat dan rezeki-Nya. Orang-orang Buton meyakini jika dalam ritual tari ini ada peserta tak terlukai itu pertanda panen akan meningkat baik dan berhasil, tetapi jika sebaliknya ada terluka ditembusi badik badannya maka itu pertanda hal buruk bakal terjadi, benih tak berubah buah, panen bisa gagal.
Saat ini Pemerintah Daerah menjadikan Tarian Mangaru  sebagai tari persembahan menyambut tamu kehormatan. Tentu tidak dengan gerak menikam yang agresif, tidak dengan saling tikam menusuk badan yang frontal. Ia hanyalah pertunjukan budaya seni gerak berperang yang diaktualisasi dalam tarian. Mungkin serupa tarian Cakalele di Maluku, Velabhea di Papua, atau tari-tari perang lainnya di Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar