Tari Mangaru
Tari Mangaru adalah tarian yang ditarikan oleh para lelaki
kesatria yang berasal dari Buto. Tari ini merupakan adu uji nyali dan ilmu
kebal badan. Tarin ini melambangkan keprkasaan dan keberanian sorang lelaki. Adapun
makna dari tarian ini sebagai ungkapan tanda syukur dan kemakmuran juga tentu
kejantanan. Dahulu tari ini rutin diadakan setiap kali usai musim panen dalam
ritual yang dinamai Bongka a Ta U atau
usai lebaran Idul Fitri.
Tari ini adalah tari persembahan terima kasih kepada Tuhan
Maha Kuasa atas karunia rahmat dan rezeki-Nya. Orang-orang Buton meyakini jika
dalam ritual tari ini ada peserta tak terlukai itu pertanda panen akan
meningkat baik dan berhasil, tetapi jika sebaliknya ada terluka ditembusi badik
badannya maka itu pertanda hal buruk bakal terjadi, benih tak berubah buah,
panen bisa gagal.
Saat ini Pemerintah
Daerah menjadikan Tarian Mangaru sebagai
tari persembahan menyambut tamu kehormatan. Tentu tidak dengan gerak menikam
yang agresif, tidak dengan saling tikam menusuk badan yang frontal. Ia hanyalah
pertunjukan budaya seni gerak berperang yang diaktualisasi dalam tarian.
Mungkin serupa tarian Cakalele di Maluku, Velabhea di Papua, atau tari-tari
perang lainnya di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar